Selamat Datang Para Generasi penerus bangsa, Teruslah Belajar, Raih peluang, Bantu Saudara, Majukan Indonesia, menuju Indonesia yang Madani.

Kamis, 31 Desember 2009

Pasca Gempa Saatnya Pemuda Bangkit:

Muhammad Luthfi Munzir-Padang Today
Kamis, 29/10/2009 12:02 WIB

Sumpah Pemuda merupakan perjuangan dalam mengawal eksistensi persatuan dan kesatuan menuju satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, Indonesia. Dalam konteks Sumatera Barat, setelah diguncang gempa, 30 September lalu, kalangan muda harus memberi kontribusi nyata.
"Pemuda saat ini sudah mulai kritis dan bisa memberi solusi yang bagus. Tetapi memang tak semua pemuda begitu. Masih banyak pemuda yang terlibat dalam tindak kriminal", ujar Wengky Saputra, mahasiswa FISIP, Unand, Kamis (29/10).

Meskipun demikian, Wengky masih merasa bangga dengan pemuda sumbar. Menurutnya, pemuda Sumbar masih punya rasa empati dan mau bergerak demi terwujudnya kebahagian warga sumbar pasca gempa.

Pandangan berbeda dikemukakan Presiden BEM KM Unand, Rizky Kurniawan. Menurutnya, Sumpah pemuda adalah semangat persatuan. Inilah perenungan mendalam yang harus dilakukan pemuda dan mahasiswa.

Selama ini kita dibatasi oleh sekat-sekat yang sebenarnya tidaklah penting. Sebuah konsep gerakan yang lebih efektif perlu dirumuskan agar pemuda mampu mengambil peran-peran strategis. Termasuk dalam rehabilitasi gempa. Pendampingan terhadap penyaluran dana rekonstruksi gempa kepada penduduk harus dilakukan.

"Kita harus menjamin bahwa antara konsep yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan realita di lapangan. BEM KM Unand telah siapkan tim untuk ini", kata Rizky.

Sementara Hendra Tanjung, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) KM Unand, menilai ada beberapa faktor mundurnya peran pemuda saat ini. Pertama: tantangan perkembangan zaman, timbulnya hedonisme. Kedua: krisis moral. Ketiga: Tidak mempunyai visi ke depan.

Hendra menyebut peran strategis pemuda dalam kebangkitan Sumbar pasca gempa adalah sebagai motor penggerak yang mampu memotivasi dan melahirkan semangat baru masyarakat, memberikan sumbangsih pemikiran, ide, tenaga terhadap persoalan-persoalan.

"Termasuk melakukan pembinaan atau terapi psikologis terhadap para korban gempa, menumbuhkan sikap peduli di tengah-tengah masyarakat", kata mahasiswa Fakultas Hukum ini.(*)

Sumber :
http://padang-today.com/index.php?today=gempa&id=10572